Hakekat Cinta ittiba' para Ulama 'amilin
1. Cinta menganggap sedikit pemberian yang ia keluarkan dan menganggap banyak pemberian kekasih walaupun sedikit. ( Abu Yazid Al Bustami).
2. Cinta itu
merangkul ketaaat dan menentang kedurhakaan.(Sahal bin Abdullah).
3. Cinta adalah masuknya
sifat –sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya.
Maksudnya orang yang mencintai selalu
memuji-muji yang dicintainya, sehinga orang yang mencintai tenggelam dalam
ingatan sifat-sifat yang dicintainya dan melupakan segala sifat-sifat dirinya
sendiri dan persaaqnnya pada sifat- sifat yang dimilikinya. ( Al Junaid).
4. Cinta adalah kesetiaan ( Abu Ali Ahmad
Ar Rudzabari).
5. Hakekat cinta ialah jika kamu memberi ,
maka kamu memberikan semua yang kamu miliki kepada orang yang kamu cintai,
tanpa tersisa satu sedikitpun untukmu. (Abu Abdullah Al Qusyairi).
6. Disebut cinta karena cinta menghapus
hati dari ingatan selain yang dicintainya. ( Dalf Asy Syibli).
7. Cinta selalu menegur kelengahan dirinya
( Ahmad bi Atha).
8. Cinta itu kesenangan, sedang letak
hakekatanya terletak pada ketenangannya. (Abu Ali ad Daqaq).
9. Cinta, jika kamu cemburu pada seorang
kekasih, maka orang sepertimu adalah mencintainya. (Dalf Asy Syibli).
10. Cinta itu adalah dahan-dahan yang
ditancapkan dalam hati sehingga hati akan berbuah sesuai dengan kemampuan akal.
( Ahmad bin Atha).
11. Cinta bisa menyuntik darah dan
menumpahkannya. ( An Nashr Abadzi).
12. Hakekat cinta tidak bisa berkurang
karena kurangnya pemberian pemberian dan tidak bisa bertambah karena kebaikan
yang diberikan kepadanya. (Yahya bin Muadz).
13. Tidak benar orang yang mengaku telah
mencintai Allah, tapi ia tidak menjaga batas-batas hukum Allah. (Yahya bin
Muadz).
14. Jika cinta itu benar maka hilanglah
rasa ketersinggungan (karena kurang sopan). (Al Junaid ).
15. Cinta harus lebih mengutamakan yang
dicintai.(Muhammad bin Ali al Kattani).
16. Hakekat cinta itu terwujud jika seorang
hamba mampu melupakan bagiannya dari Allah dan melupakan kebutuhan-kebutuhannya
kepada Allah. (Abu Ya’kub as Susi).
17. Cinta itu menjauhi kesenangan dalam
setiap keadaan. (An Nashr Abadzi).
18. Cinta itu berlebihan dalam
kecenderungan tanpa berharap mendapatkan sesuatu (al Junaid)
19. Cinta itu suatu fitnah
(ketidaktenangan) dalam hati sanubari. (al Junaid).
20. Cinta itu berawal dari tipuan dan
berakhir dengan kematian. (Abu Ali Ad Daqaq).
21. Cinta itu rasa kecenderunganmu kepada
sesuatu secara keseluruhan , kemudian kamu lebih mementingkan cinta itu
daripada dirimu, jiwamu dan hartamu, kemudian kesetiaanmu padanya , baik ketika
berada di tempat sunyi atau di tempat terbuka, kemudian ia memberitahukan kepadamu
tentang keteledoran cintamu. ( Haris Al Muhasibi ).
22. Cinta itu tidak patut untuk dua orang,
sehingga yang satu berkata kepada orang lain. ( Sary as Saqathy).
23. Orang yang jatuh cinta itu jika diam
saja dia akan binasa, sedangkan orang yang arif jika ia tidak diam dia akan
binasa. (Dalf Asy Syibli).
24. Cinta itu apa dalam hati yang dapat
membakar apa saja selain yang dicintainya. Cinta itu mencurahkan segala
kemampuan, sedangkan kekasih itu boleh berbuat apa saja yang dia mau. Cinta itu
membuka tabir dan semua rahasia. ( Ahmad An Nuri).
25. Tidak benar suatu cinta kecuali harus
keluar dari penglihatan cinta menuju penglihatan kekasih dengan tidak mengetahui
cintanya. (Ya’kub As Susi).
26. Setiap cinta mempunyai tujuan . Jika
telah hilang tujuan itu, maka hilanglah cinta. ( Al Junaid).
27. Cinta itu sesuatu yang dapat menghapus
jejakmu. (Abdullah al Mubarak).
28. Cinta itu menyesali kesalahan untuk
berbuat lurus. (Ahmad bin Atha).
29. Cinta yang sekecil sawi lebih saya
sukai daripada beribadah tujuh puluh tahun tanpa cinta. (Yahya bin Muadz).
30. Cinta itu binasa dalam kelezatan,
makrifat itu persaksian dan kebingungan, dan hancur dalam rasa takut. ( Ahli
hakekat).
31. Rindu adalah kegoncangan hati untuk
menemui yang dicintainya. Kerinduan tergantung dalam cintanya. ( Al Junaid).
32. Cinta lebih tinggi dari rindu, karena
rindu bersumber dari cinta. (Ahmad bin Atha).
33. Cinta itu berasal dari keazalian dan
menuju kepada Keabadian, serta tiada seorangpun dalam tujuh puluh ribu dunia
ini yang mampu meminum setetes pun dari cinta itu hingga akhirnya menyatu di
dalam-Nya. (Rabiah Adawiyah).
34. Cinta adalah buhulnya iman, di mana
orang tidak akan masuk tanpa cinta. Seorang hamba tidak akan sejahtera maupun
selamat dari ancaman siksa Allah tanpa cinta.Maka hendaklah hamba itui
berperilaku atas dasar cinta. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah)
35. Cinta adalah dasar dari perwujudan
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tanpa cinta, proses kehidupan
tidak akan pernah terbangun dengan baik. Karena itu setiap hidup mesti memiliki
cinta, kemauyandan perilaku.Dan setiap yang bergerak maka dasar yang
menggerakkannya adalah cinta dan kemauan, Semua wujud tidak akan harmonis
kecualai bila digerakkan oleh rasa cinta yang menjadikannya sendiri. (Ibnu
Qayyim Al Jauziyah).
36. Sungguh cinta dapat mengubah yang pahit
menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
pernjara berubah menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi
rahmat.
Cintalah yang mampu melunakkan besi ,
menghancur-leburkan karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan
padanya, serta membuat budak menjadi pemimpin. (Jalaluddin Rumi).
37. Cinta kepada Allah itu laksana api
apapun yang dilewatinya akan terbakar. Cinta kepada Allah itu laksana cahaya
apapun yang dikenainya akan bersinar.Cinta kepada Allah itu langit apapun yang
dibawahnya akan ditutupnya.
Cinta
kepada Allah itu laksana angin apapun yang ditiupnya akan digerakkannya.
Cinta kepada Allah itu laksana air
dengannya Allah menghidupkan segalanya. Cinta kepada Allah itu laksana bumi
dari situ Allah menumbuhkan segalanya.Kepada siapa yang mencintai Allah, Dia
berikan kekuasaan dan kekayaan. (Imam Ali).
38. Tugasku adalah hutang terhadap Cinta.
Dengan bebas dan sukarela aku menerima apa pun yang terlarang untukku. Cinta
seperti cinta seorang kekasih, kecuali sebagai pengganti mencintai gejala, aku
mencintai yang Hakiki. Agama, kewajiban, adalah milik dan keyakinanku.Tujuan
cinta manusia adalah menunjukkan yang terakhir, cinta sejati. Inilah cinta yang
sadar. (Ibnu Arabi ).
39. Hatiku mampu menerima setiap bentuk: ia
adalah hamparan padang rumput bagi rusa dan biara bagi pendeta Kristen dan kuil
bagi berhala dan Ka’bah bagi para Haji dan lembaran Taurat serta kitab Al
Quran.
Aku menganut agama Cinta: Jalan mana pun
yang diambil oleh unta-unta cinta, itulah agama dan keyakinanku. (Ibnu Arabi)
40. Cinta dalam dataran tertentu bermakna
penyerahan diri sepenuhnya. Cinta tidak berkurang karena keramahan.Bahkan sang
pencipta harus tetap bertahan di depan sang kekasih, meskipun diusir.Ia harus
menjadikan jiwanya sebagai sapu di pintu-Nya. (Faridudin Attar).
41. Andaikata dunia mau meraih cinta, ia
tidak akan mampu dan andaikata ia mau menolaknya, ia tak akan kuasa, karena
cinta itu suatu anugerah, bukan hasil usaha.Cinta berasal dari Tuhan. (Ali bin
Usman al-Hujwiri).
42. Cinta itu ibarat pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Buahnya menampakkan dirinya di
hati, di lidah dan di anggota badan. Buah itu adalah ketaatan akan perintah
Tuhan, dan kenangan terus menerus kepada kekasih yang memenuhi hati dan
melimpah ke lidah. (Imam Ghazali).
43. Menurutnya Cinta yang hakiki adalah
cinta tanpa syarat (unconditional love). Baginya Cinta adalah gelora hati
terhadap yang dicintai sehingga menjadikan lupa pada diri sendiri. (Junaid
al-Baghdadi).
44. Tidak layak cinta antara dua sejoli
mengatakan antara yang dicinta dan yang mencinta kecuali kata “kami” (bukan
“aku”). (Sirri al Saqathy).
45. Cinta adalah tujuan puncak dari seluruh
maqam spiritual dan Cinta menduduki derajat tertinggi. “(Allah) mencintai
mereka dan mereka pun mencintai-Nya.” (Al-Maidah : 54). (Imam Al-Ghazali).
46. Agama itu cinta, cinta itu agama. (Imam
Bagir).
47. Malapetakan paling besar adalah bila
engkau mencintai seseorang yang sedang mencintai orang lain. Atau jika engkau
mengarap kebaikan seseorang , tapi justru orang itu berharap agar kita celaka
binasa. (Imam Syafii).
48. Engkau durhaka kepada Allah dan
sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila
benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya.
Sesungguhnya orang menaruh cinta tentulah bersedia menaati perintah orang yang
dicintainya. (Imam Syafii).
49. Di taman cinta yang indah mempesona,
ibadah itu berubah menjadi keindahan dalam kehidupan yang membawa kesenangan,
keriangan, dan kebahagiaan. Di bawah keteduhan naungan cinta, perintah ibadah
tidak lagi menjadi beban yang harus dipikul , tetapi ia adalah suatu yang patut
diterima dengan senang dan gembira. (Khalid Muhammad Khalid).
50. Minuman Cinta adalah Cahaya yang
cemerlang berkalian dari Kemahaindahan Sang Kekasih.(Abul Hasan Asy Syadzili).
51. Gelasnya adalah kelembutan yang
menghubungkan ke bibir-bibir hati. (Abu Hasan As Syadzili).
52. Sang peminum adalah pihak yang mendapat
limpahan agung kepada orang-orang istemewa seperti para Auliya dan
hamba-hambaNya yang saleh. Allah Yang Maha Tahu kadar kepastian dan kebajikan
bagi kekasih-kekasihNya. (Abu Hasan Asy Syadzili).
53. Sang Peminum adalah pecinta yang
dibukakan keindahan cinta itu dan menyerap minuman nafas demi nafas jiwa. (Abu
Hasan Asy Syadzili).
54. Rasa minuman cinta adalah rasa dibalik
orang yang terdendam rindunya ketika hijab diturunkan .(Abu Hasan Asy
Syadzili).
55. Sang peminum sejati adalah pecinta yang
meneguk arak cinta itu, sejam dua jam.(Abu Hasan Asy Syadzili).
56. Rasa segar peminuman cinta adalah bagi
orang yang dilimpahi arak cinta dan terus menerus meminumnya hingga
kerongkongan penuh sampai ke urat nadinya.Cahaya Allah ada dibalik minuman yang
melimpah itu.(Abu Hasan Asy Syadzili).
57. Mabuk Cinta adalah ketika seseorang
hanyut dalam rasa dan hilang akal, tidak mengerti apayang dikatakan dan
diucapkan padanya. (Abu Hasan Asy Syadzili).
58. Sadar dari mabuk cinta, adalah situasi
sadar ketika gelas piala minuman cinta dikelilingkan,di hadapan mereka berbagai
kondisi ruhani silih berganti, lalu kembali pada dzikir dan ketaatan. Tidak
terhijabi oleh sifat-sifat dengan berbagai ragam kadar yang ada. itulah yang
disebut sebagai waktu sadar cinta. ketika panda-ngannya meluas melintas batas
dan pengetahuannya semakin bertam-bah.(Syeikh Abul Hasan asy-Syadzili).
59. Cinta adalah Sifat Tuhan, yang tidak
membutuhkan apapun, cinta pada selain-Nya adalah palsu.(Jalaluddin Rumi) .
60. Cinta merupakan wujud cinta itu
sendiri. Cinta tidak dapat digambarkan lebih jelas daripada apa yang
digambarkan olehcinta lagi.(Ibn Qayyim al-Jauziyyah).
61. Cinta yang hakiki adalah cinta tanpa
syarat. Baginya Cinta adalah gelora hati terhadap yang dicintai sehinggamenjadikan
lupa pada diri sendiri. ( Syekh Abul Qasim Junaid bin Muhammad bin Junaid
al-Baghdadi)
62. Hakikat cinta adalah sesuatu yang tidak
berkurang karena berpaling dan tidak bertambah karena kebaikan. (Yahya bin
Muaz)
63. Hakikat cinta mengatakan bahwa
kebersamaanmu dengan yang dicintai adalah dengan melepas
sifat-sifatmu.(Muhammad bin al Hasan bin Mansyur).
64. Cinta sejati adalah gugurnya semua
cinta dari dalam hati kecuali cinta kepada kekasih. (Fadhal al Faraawy).
65. Tidak layak cinta antara dua sejoli
mengatakan antara yang dicinta dan yang mencinta kecuali kata “kami”
(bukan”aku”). (Sirri al Saqathy)
66. Cinta adalah tujuan puncak dari seluruh
maqam spiritual dan Cinta menduduki derajat tertinggi. (Imam Al-Ghazali)
67. Tidak ada batasan cinta yang lebih
jelas daripada kata cinta itu sendiri, membatasinya hanya akan menambah kabur
dan kering maknanya.Maka batasan dan Penjelasan cinta tersebut tidak bisa
dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri”
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
68. Orang yang asyik Cinta kepada Allah
ialah orang yang membebaskan dirinya dari segala nafsunya, dan sebagai akibat
daripada itu, dia hanya menyibukkan dirinya berzikir kepada Allah S.W.T.
(Al-Junaid)
69. Siapa yang tidak mau mencicipi manisnya
cinta tidak akan bisa menikmati kehidupan. (Ibn Qayyim Al-Jauziyah)
70. Demi Allah, sesungguhnya sebuah cinta
teramat agung untuk dapat dilihat. Ia luput dari penglihatan manusia, ia ada di
dalam dada bersemayam sebagaimana api bersemayam dalam batu. Jika dinodai ia
akan membakar, dan jika dicuba untuk ditinggalkan ia akan selalu membayangi.
(Al-Ashmu’i)
71. Tiada orang berakal yang dipuji,
namanya kondang, kecuali saat dimabuk cinta (mendalam cintanya) Tiada pemuda
yang merasakan derita kehidupan, kecuali ketika ia kasmaran (Abdullah bin
Bahlul)
72. Kehidupan ini tak lebih dari gila
asmara.Bila kegilaan itu telah lewat, disusul dengan kegilaan secawan anggur.
Bila masa tua singgah, manusia kembali bertingkah kekanakan. ( Ahmad At Tamami)
73. Hati orang arif adalah mahligai cinta,
dan hati pecinta adalah mahligai kerinduan, dan hati orang rindu adalah
mahligai kedekatan. (Abu Nuiam Al Isfahani).
74. Setiap saat cinta ini makin abadi.
Setiap waktu orang makin terpukau olehnya. (Fariduddin Aththar).
75. Petualangan antara aku dan kekasihku
tak ada habisnya. Sesuatu yang tanpa mula dan tanpa akhir.(al Hafiz).
76. Cinta adalah leburnya pecinta ke dalam
sifat-Nya dan menetapnya yang dicinta di dalam Dzatnya.(al Junaid).
77. Cinta tidak berkurang karena kekejaman
dan tidak bertambah karena keramahan. ( Al Hujwiri).
78. Andaikata dunia mau meraih cinta, ia
tidak akan mampu. Dan andaikan ia mau menolaknya, ia takkan kuasa. Karena cinta
itu suatu anugerah , bukan hasil usaha. Cinta berasal dari Tuhan. (Al Hujwiri).
79. Kalau malaikat jatuh cinta. Dia menjadi
manusia sempurna. (Fariduddin Attar).
80. Antara pecinta dan kekasihnya tak ada
antara. Ia bicara dari rindu. Ia mendamba dari rasa. ( Rabiah Adawiyah).
81. Di dalam cinta tak ada pengaduan dan
keluhan, karena tujuan pecinta tak lain adalah tujuan sang kekasih. (Al Bakri).
82. Diantara tanda-tanda cinta adalah
sulitnya perpisahan antara pecinta dan kekasih. ( Al Bakri).
Komentar
Posting Komentar