Rasa malu bisa dibagi menjadi sepuluh macam:
1. Malu karena berbuat salah, seperti malunya Adam Alaihis-Salam yang
melarikan diri saat di surga. Allah bertanya, "Mengapa kamu lari dari-Ku
wahai Adam?" Adam menjawab, "Tidak wahai Rabbi, tapi karena aku
merasa malu terhadap Engkau."
2. Malu karena keterbatasan diri, seperti rasa malunya para malaikat yang
senantiasa bertasbih pada siang dan malam hari dan tak ada waktu
senggang pun tanpa tasbih. Namun begitu pada hari kiamat mereka
berkata, "Mahasuci Engkau, kami tidak menyembah kepada-Mu dengan
sebenar-benarnya penyembahan."
3. Rasa malu karena pengagungan, atau rasa malu karena memiliki ma'-
rifat. Sejauh mana ma'rifat seseorang terhadap Rabb-nya, maka sejauh itu
pula rasa malunya terhadap-Nya.
4. Malu karena kehalusan budi, seperti rasa malunya Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam saat mengundang orang-orang pada acara walimah
Zainab. Karena mereka tidak segera pulang, maka beliau bangkit
dari duduknya dan merasa malu untuk mengatakan kepada mereka,
"Pulanglah kalian."
5. Malu karena menjaga kesopanan, seperti malunya Ali bin Abu Thalib
ketika hendak meminta baju besi kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, karena dia menjadi suami putri beliau.
6. Malu karena merasa diri terlalu hina, seperti malunya hamba yang
memohon berbagai macam keperluan kepada Allah, dengan menganggap
dirinya terlalu hina untuk itu.
7. Malu karena cinta, yaitu rasa malunya orangyang mencintai di
hadapan kekasihnya. Bahkan tatkala terlintas sesuatu di dalam hatinya
saat berjauhan dengan kekasihnya, dia tetap merasa malu, tanpa
diketahui apa sebabnya, apalagi jika kekasihnya muncul secara tibatiba
di hadapannya.
8. Malu karena ubudiyah ialah rasa malu yang bercampur dengan cinta
dan rasa takut. Seorang hamba merasa ubudiyahnya masih kurang,
sementara kekuasaan yang disembah terlalu agung, sehingga
ubudiyahnya ini membuatnya merasa malu.
9. Malu karena kemuliaan ialah malunya hamba yang memiliki jiwa
yang agung tatkala berbuat bajik atau memberikan sesuatu kepada
orang lain. Sekalipun dia sudah bekorban dengan mengeluarkan
sesuatu, toh dia masih merasa malu karena kemuliaan jiwanya.
10.Malu terhadap diri sendiri, yaitu rasa malunya seseorang yang memiliki
jiwa besar dan mulia, andaikan dirinya merasa ridha terhadap
kekurangan dirinya dan merasa puas melihat kekurangan orang lain.
Dia merasa malu terhadap dirinya sendiri, sehingga seakan-akan dia
mempunyai dua jiwa, yang satu merasa malu terhadap yang lainnya.
Ini merupakan rasa malu yang paling sempurna. Sebab jika seorang
hamba merasa malu terhadap diri sendiri, maka dia lebih layak untuk
merasa malu terhadap orang lain.
Komentar
Posting Komentar